Senin, 30 September 2019

PENYEDIAAN PERLENGKAPAN REPROGRAFI


PENYEDIAAN PERLENGKAPAN REPROGRAFI


PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Repografi sebagai suatu proses meliputi rangkaian kegiatan yang panjang, yang dimulai dengan  kegiatan penyalinan (copy) sampai  dengan dihasilkanya produk salinan dari naskah asli. Rangkaian kegiatan ini perlu didukunng oleh ketersediaan perlengkapan repografi yang memadai sesuai dengan tujuan penggunanya. Reprografi  merupakan kegiatan penggandaan dan pengulangan sebuah dokumen. Dalam reprografi terdapat tiga konsep utamayaitu copying,penggandaan, dan penyalinan mikro atau microcopying. Copying atau pembuatan kopi (salinan) berciri salinan yang dibuat sama besarnya dengan dokumen asli, dalam bentuk satu salinan atau lebih.

Perkembangan ilmu dan teknologi membawa perubahan dalam manajemen kearsipan. Sebagai pengelola bidang kearsipan tentu kita harus merespon secara positif perkembangan tersebut. Hal itu, akan sangat menguatkan eksistensi kita sebagai pengelola kearsipan yang merupakan bagian dari pengelola informasi. Perubahan ini terutama berkaitan dengan perkembangan dalam penggunaan bahan (material) dalam proses duplikasi atau penggandaan dokumen. Pada awalnya, manajemen kearsipan hanya menangani penggandaan dan dokumentasi dalam bentuk kertas, tetapi sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, dokumen dapat digandakan dalam bentuk disket komputer, salinan dari mesin copyataupun rekaman elektronik dalam bentuk kaset atau video.

Perkembangan ini membutuhkan perubahan dalam penanganan dan pengelolaan kearsipannya sehingga lahirlah kajian mengenai reprografi. Reprografi kegiatannya mengarah kepada penggandaan salinan untuk ukuran yang sama, hal yang mana pada akhir-akhir ini pemahaman tersebut di atas telah mengarah lebih luas lagi, yaitu menjadi suatu proses pencetakan dan transmisifaksimile sebaik pengkopian dan penduplikasian.

Dalam kegiatan perkantoran diperlukan mesin atau alat yang digunakan  untuk menghimpun, mencatat dan mengeloh bahan-bahan, data ataupun keterangan dalam suatu  pekerjaan tata usaha yang carakerjanya bersifat mekanik, elektrik, dan magnetic (sheddy N. Tjandra.dkk.2008)

Tujuan dan manfaat dalam tersedianya mesin kantor untuk menghemat pekerja, menghemat waktu dan meningkatkan ketelitian dan memperbaiki mutu pekerjanya. Perkembangan teknologi semakin pesat mengakibatkan dalam melakukan pengkopian diperlukan alat untuk mempermudah dan meningkat waktu.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa itu reprografi
2.      Apasaja perlengkapan reprografi
3.      Jenis dan alat/mesin yang digunakan reprografi
4.      Bagaimana cara penggunaan mesin copy yang baik

1.3  Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan penulisan supaya pembaca mengetahui tentang apa saja perlengkapan yang digunakan untuk reprografi, menjelaskan penyediaan perlengkapan reprografi, jenis mesin copy apa yang bainya digunakan dan menggunakan mesin reprografi dengan benar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keuntungan dan manfaat dalam menggunakan mesin-mesin kantor menurut Drs. Moekijat dalam bukunya yang berjudul Administrasi perkantoran adalah untuk menghemat tenaga kerja, lebih menghemat waktu, meningkatkat ketelitian dan memperbaiki mutu pekerjaan, mengurangi rasa bosan dibandingkan dengan tulisan tangan.

Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengadaan mesin-mesin kantor menurut Sheddy N. Tjandra,dkk.2008 adalah:
a.       Mesin yang akan dipakai harus benar-benar mesin yang diperlukan
b.      Jenis mesin praktis
c.       Mesin tersebut dapat mengurangi biaya pelaksanaan kerja

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang telah dipakai dan yang akan digunakan dalam bidang micrographics telah mengubah bidang alami reprografi itusendiri. Walaupun arti dan bidang personalianya tetap sama, pada saat ini lingkup bidang perlengkapan utamanya mencakup copiers, printing operations, dan electronic copy transmission.

BAB III
PEMBAHASAN

Reprografi  merupakan kegiatan penggandaan dan pengulangan sebuah dokumen. Dalam reprografi terdapat tiga konsep utamayaitu copying,penggandaan, dan penyalinan mikro atau microcopying.Copyingatau pembuatan kopi (salinan) berciri salinan yang dibuat sama besarnya dengan dokumen asli, dalam bentuk satu salinan atau lebih.

Pengertian secara lengkap diberikan oleh Terry D. Lundgren dan Carol A. Lundgren dalam bukunya yang berjudul Records Management:In The Computer Agemenjelaskan bahwa reprografi adalah manajemen dari personalia, perlengkapan, dan prosedur-prosedur yang dipergunakan untuk proses-proses reproduksi, seperti penggandaan, pencetakan, dan pengkopian. Semua kegiatan-kegiatan reprografi ini merupakan suatu usaha yang spesifik penciptaan graphic imageatau pengkopian dari bahan-bahan aslinya sebagai alat pendukung atau back-updalam pelaksanaan manajemen kearsipan.

A.    MESIN-MESIN COPY DAN DUPLICATOR
Dalam kegiatan reprografi memerlukan penyediaan perlengkapan mesin-mesin penggadaan copy dan duplicator. Mesin copy adalah mesin untuk membuat/mengerjakan salinan/tembusan atau duplikasi dan duplicator adalah mesin yang secara cepat dapat mengerjakan banyak copy dari sebuah dokumen. Reprografi termasuk photocopy mereproduksi secara langsung dari aslinya dan duplicator mereproduksi salinan yang siap digunakan dari suatu master lanjutan. Mesin copy pada dasarnya dipergunakan untuk membuat salinan atau duplikasi dalam hitungan cepat dan duplicator dipergunakan untuk memproduksi jumlah yang besar.

Di bidang reprografi, terdapat golongan mesin copy yang utama yaitu 1) mesin copy plain-paper, yang dapat memproduksi (meniru) pada kertas manapun, dan 2) mesin copy coated-paper, yang dalam prosesnya membutuhkan kertas yang khusus. Mesin copy juga digolongkan menurut penggunaanya. Mesin Low-Volume, yang dinamakan convenience copier, dipergunakan pada area desentralisasi. Mesin yang umumnya, desktop dan model portable. Beberapa keistimewaan yang ada, pengcopyan timbale balik menyangkut pada dua sisi kertas dan mengatur/menyetel untuk bahan lebih dari satu kertas. Organisasi besar umumnya menggunakan higt-volume mesin copy  di dalam area yang dipusatkan. Mesin ini mempunyai kecepatan tinggi dan digunakan bersama dengan pemasangan khusus.

Reprografi berhubungan erat dengan berbagai jenis kertas kopi, dari aslinya yang berupa paper image asli(original) berisi teks dan mungkin grapic image. Dalam aplikasinya reprografi mencakup pembuatan kopi yang baru itu aslinya secara tunggal. Copier dan duplicator menampilkan jangkauan yang luas dari fungsi-fungsi yang pada saat ini menawarkan jangkauan pilihan yang hampir mencapai kesempurnaan. Perbedaan tradisional antara copiers dan duplucator adalah sebuah copiers dihasilkan dari original, sedangkan sebuah mesin duplikator memerlukan persiapan master yang khusus. Untuk mengatasi kesia-siaan dan biaya yang mahal seorang manager perlu menggunakan pengawasan sistem copy. Sebuah sistem pengawasan elektromechanical, yang dapat diaktifkan dengan kartu atau kunci yang dihubungkan dengan sebuah mesin copy dan pada nomor penyalin/perekam nomor-nomor salinan copy yang dibuat.

1.      Pemilihan Warna
Warna output/teks yang dikehendaki dapat dipilih melalui menu selector, seperti hitam, biru, coklat, dan merah. Warna tunggal (single color) adalah standar untuk mengkopi teks dengan kejelasan maksimal melalui eliminasi dari gradasi.

2.      Halaman Rangkap Dua (Dual Page)
Pada saat pengkopian dilaksanakan, apabila pilihan halaman rangkap dua yang dipilih maka akan mengkopi dua halaman sekaligus, membuat suatu ukuran dan atau sesuai kebutuhan atau distel sesuai dengan keperluan.

3.      Duplexing
Duplexing adalah proses membuat copy pada kedua sisi selembar kertas dari satu/dua sisi original. Dengan menghasilkan nomor-nomor terpilih dari duplexes copies tanpa campur tangan operator.

4.      Electronic Editing
Ellectronic editing mencakup sebuah grid overlay dengan sebuah pulpen elektronik yang memungkinkan penggunanya untuk menghapus atau menempatkan  kembali bagian-bagian dari original image.

5.      Image Overlay
Dengan image overlay dua tau lebih originals dapat digambar pada kertas atau lembar yang sama. Setiap original dicopy pada lembar yang sama. Efeknya seperti atau seolah-olah originals berada pada transparasi sehingga gambarnya  terbentuk pada copy. Pilihan inni dapat digunakan  secara kreatif dengan warna toners yang berbeda.

6.      Image shift
Dikenal juga dengan margin shifting, image shift featre memungkinkan operatornya untuk memindahkan gambar pada kopian tanpa menyentuh aslinya. Rumitnya pemindahan gambar bahkan memungkinkan beberapa rotasi pada gambar dari gambar menjadi square up copy.

7.      Photo Mode
Foto mode dapat menjadi pilihan ketika mengcopy bahan-bahan yang berurutan. Pengaturan proses photo mode berfungsi untuk menangkap tonal gradations. Kenal gradations adalah warna abu-abu Di Antara Hitam Dan Putih. Sebuah gambar tanpa tonal gradation seakan seluruhnya putih dan garis-garis hitam seluruhnya baik karakter atau simbol.

8.      Printing Processor
Printing untuk beberapa hal tentu melibatkan typesetting. Printing dapat menghasilkan kualitas yang tinggi volume reproduksi yang tidak cocok dengan metode lainnya. Penggunaan printing sangatlah Kompleks perlengkapan yang mahal dan memerlukan seorang ahli yang berpengalaman. Untuk itu pelaksanaan printing biasanya dipisahkan dengan record management.

9.      Engraving dan graduve
Proses keduanya melibatkan pembentukan atau penciptaan sebuah gambar melalui pemindahan bahan-bahan melalui etching, ukiran atau memotong pada sebuah lempengan metal yang digunakan untuk proses produksi. Kedua proses tersebut cocok untuk operasional kantor pada umumnya tetapi sangat aplikatif pada warna graphic reprography, seperti curveney (money), undangan-undangan istimewa, dll.

10.  Screen atau silk screen
Screen adalah suatu proses yang dapat menghasilkan warna, grapic image pada sebuah varietas yang luas dari tampilan tampilan, seperti metal, kaca, pakaian dan kertas. Cocok untuk menyimpan gambar pada kaos atau menciptakan custom brochures.

11.  Letterpress
Letterpres digunakan untuk orang dan pekerjaan pekerjaan percetakan sejenisnya.

12.  Electronic Copy Transmission
Pada bagian ini kita akan mencari akan terjadi proses secara lambat menghasilkan gambar melalui proses mekanik. Teknologi komputer dapat menghasilkan gambar secara elektronik. Proses yang menghasilkan cara tersebut adalah faximile dan intelegent copier.

B.     MESIN REPROGRAFI
Salah satu tugas paling umum di kantor adalah berbagai macam bentuk menggandakan, karena dalam kegiatan perkantoran di tutup kan sekali mesin-mesin untuk menyalin. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi mesin fotokopi juga mengalami kemajuan dalam desain yang menggunakan metode elektronik. Aplikasi dalam penyalinan secara umum sama dengan reprografi.

Jenis-jenis mesin reprografi diantaranya:
1.      Mesin stensil (stencil duplicator)
Mesin stensil tidak lain adalah mesin penghasil dokumen berbentuk lembaran dalam jumlah banyak dengan menggunakan pembantu kertas Master yang disebut dengan stensil sheet atau sit stensil. Ada dua macam stensil yaitu:

a.       Mesin stensil manual yaitu mesin stensil yang cara kerjanya digerakkan dengan menggunakan tangan. Ciri-cirinya digerakkan dengan tangan manusia komponen dan cara kerja mekanis tinta yang digunakan adalah tinta stensil hitam. Sheet yang digunakan dapat berupa sheet stensil, sheet scanner, atau stencil cutter sebagai sheet master, ukuran kertas maksimum adalah folio (8,5 x 13 inci). Mesin stensil manual yaitu mesin stensil yang cara kerjanya digerakkan dengan menggunakan tangan. Ciri-cirinya digerakkan dengan tangan manusia komponen dan cara kerja mekanis tinta yang digunakan adalah tinta stensil hitam. Sheet yang digunakan dapat berupa sheet stensil, sheet scanner, atau stencil cutter sebagai sheet master, ukuran kertas maksimum adalah folio (8,5 x 13 inci).

b.      Mesin stensil listrik yaitu mesin ini berfungsi sama dengan mesin stensil manual yaitu untuk mengadakan warkat dengan sheet stensil.
Kelebihan mesin ini adalah;
1.      Hasil penggandaan tampak lebih bagus.
2.      Pengoperasian mesin lebih mudah.
3.      Tinta yang digunakan lebih irit.
4.      Tenaga yang digunakan lebih ringan.
5.      Dapat menggandakan warkat dengan ukuran double folio.
6.      Sheet stensil bekas pakai langsung masuk ke dalam.
7.      Memasang dan melepas sheet stensil secara otomatis.
Komponen mesin listrik:
a)      Mesin: roll penekan, rol tinta, layar tinta, plat baja
b)      Kerangka mesin : penutup atas, tempat tinta, engkol, tombol on off, roll penaik kertas, pengaturan posisi cetakan, pengatur tekanan cetakan.
c)      Penutup mesin: papan kertas, papan penerima
d)     Papan tombol: tombol Start dan stop, menghitung, penyetop pemasukan kertas, mengatur pemasukan kertas, pengatur kecepatan cetakan, pengatur penyalur tinta, tombol pemberi tinta.
Cara pengoperasiannya
a.       Sebelum mengetik pada sheet stensil sebaiknya huruf pada tuts dibersihkan terlebih dulu dengan sikat kawat halus karena sering kotor terkena endapan bekas karbon atau Tipe X.
b.      Sit stensil harus benar-benar rata pada roll mesin tik agar menghasilkan berkas ketikan yang baik di shit stensil.
c.       Pengetikan pada sheet stensil sebaiknya tidak perlu tergesa-gesa. Hal ini karena kesalahan pengetikan memang dapat dibetulkan dengan koreksi, tetapi akan menghasilkan cetakan yang kurang memuaskan.
d.      Dalam menghentak touch tidak perlu extra kuat, tetapi dengan normal hentakan saja supaya menghasilkan cetakan yang baik.
e.       Senantiasa membaca dulu hasil ketikan sebelum kita melepaskannya dari mesin.
f.       Stensil terdiri atas suatu lapisan bahan dengan lapisan yang kedap tinta. Stensil digores Entah dengan mesin tik atau dengan tulisan tangan atau digambari dengan menggunakan pena khusus, Master dapat pula di siapkan dengan proses pengkopian pemindahan panas atau dengan memotong stensil elektronik.
g.      Tinta ditekan dengan menebus goresan pada stensil kertas yang melekat rapat. Mesin putar kemudian dioperasikan bisa menggunakan tangan atau listrik.
Cara perawatannya:
1.      Selalu bersihkan dari kotoran yang berupa debu serta kertas.
2.      Diletakkan pada tempat yang kering dan tidak terkena sinar matahari langsung.
3.      Rol perataan tinta cair dibersihkan dengan sabun.
4.      Kain penyaring dibersihkan dengan bersih.
5.      Setelah dibersihkan pada bagian yang berputar diberi minyak pelumas.

2.      MESIN FOTOKOPI
Mesin fotokopi adalah alat penggandaan dokumen dengan pembesar dan memperkecil ukuran dari aslinya. Mesin fotocopy merupakan alat penggandaan yang praktis karena siap setiap saat bila diperlukan.
Mesin fotokopi mempunyai beberapa sistem operasi:
a.       Sistem Zoom
b.      Sistem reduction
c.       Sistem full size
d.      Sistem automatic document Feed
Cara pengoperasian mesin fotocopy
Pada dasarnya tidak terlalu sulit mengoperasikan mesin fotocopy dengan syarat belum mengoperasikan kita harus mempelajari terlebih dahulu petunjuk manual atau petunjuk penggunaan mesin fotocopy tersebut.
Teknik operasional fotocopy melibatkan tiga bagian utama yaitu:
a.       Bagian bak kertas kosong
b.      Bagian mesin pemproses
c.       Bagian bak penampung hasil
Cara memelihara mesin fotocopy:
a.       Setelah selesai dipakai kita harus melepas mesin fotocopy dari sakelar listrik agar tidak terlalu panas mesinnya.
b.      Kita harus membersihkan mesin fotocopy tersebut pada bagian papan dan setiap minggu sekali.
c.       Sesudah dipakai harap ditutup kembali agar terbebas dari debu dan air.

3.      Mesin Scanner
Mesin scanner merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindai Suatu bentuk maupun sifat benda seperti dokumen, foto, gelombang, suhu. Hasil pemindaian itu pada umumnya akan ditransformasikan ke dalam komputer sebagai data digital. Komputer juga harus diinstal dengan aplikasi khusus scanner tersebut, sehingga scanner dapat digunakan.
Cara penggunaannya
a.       Scanner atau pemindai dihubungkan ke komputer dan menyalakan tombol kontak.
b.      Buka aplikasi scanner yang terdapat dalam komputer
c.       Buka tutup scanner lalu masukkan file dan dokumen lain dengan halaman yang akan di scan menghadap ke bawah, lalu tutup dan tekan scen, maka aplikasi scan yang ada di komputer secara otomatis menscan data tersebut dan menaruhnya di dalam komputer.

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1  Simpulan
Seiring pesatnya perkembangan teknologi maka perlengkapan yang digunakan untuk bidang micrographic telah mengalami perubahan bidang alami reprografi itu. Untuk penyedianan perlengkapan repografi perusahaan atau kantor harus bisa memilih alat apa yang cocok digunakan menyesuaikan dengan kebutuhan kantor. Sebelum mengoperasikan mesin-mesin repografi sebaiknya mengetahui cara mengoperasikan dan merawat perlengkapan repografi supaya tidak ada kesalahan dan kerusakan dalam mengoperasikanya.
4.2  Saran
Dalam kegiatan perkantoran pasti tidak bisa lepas dari penggandaan baik itu surat, berkas dan dokumen penting, jadi kita harus bisa memilih perlengkapan pengkopian yang tepat bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
ASIP4104
https://docplayer.info/38021129-Pengertian-dan-ruang-lingkup-reprografi.html
https://dispersip.tubankab.go.id/wp-content/uploads/2017/07/REPROGRAFI.pdf
http://eprints.undip.ac.id/40650/2/BAB_II.pdf
https://iniduniakearsipan.blogspot.com/2017/09/Pengertian-Reprografi.html

PENYEDIAAN PERLENGKAPAN REPROGRAFI Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Semoga Berkah

0 komentar:

Posting Komentar